PESSEL-Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Drs. Rusma Yul Anwar, M.Pd hadiri silaturahmi daerah Provinsi Sumatera Barat, yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di Istana Bung Hatta Bukittinggi, Jum'at (19/8/2022).
Sebelumnya, Bupati Rusma Yul Anwar juga ikuti diskusi kelompok terpimpin "Kampung Pancasila" atau desa/kelurahan Bidakari, yang juga merupakan rangkaian silatirahmi daerah itu.
Pada kesempatan tersebut Nagari Seribu Duriam Kabupaten Pesisir Selatan dicanangkan Sebagai Desa Berdikari dan juga mendapatkan Bantuan dari kemendes RI
Kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan Kemendagri, TNI, Polri, Forkopimda Sumbar, Walikota/Bupati Se Sumatera Barat.
Baca juga:
Sumbar Ekspor 1 Ton Bumbu Randang ke Jerman
|
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumbar dalam sambutannya mengatakan kebanggaan dengan dipilihnya Sumatera Barat sebagai salah satu tempat yang dipilih BPIP dalam rangkaian kegiatan sosialisasi dan silaturahmi.
"Ideologi Pancasila tidak ternilai harganya karena lahir dan tumbuh dari akar budaya masyarakat di seluruh Indonesia, di Sumbar, adat dan istiadat telah teruji sebagai perekat bangsa melalui nasionalisme, " kata Mahyeldi.
Ia menyebut dengan 300 juta warga di negara ini dengan latar belakang suku dan bahasa berbeda, sudah cukup membuktikan ke dunia tentang rasa toleransi yang tinggi. "Betapa hebatnya pendiri dan pemimpin bangsa ini yang mampu merawat keutuhan bangsa, sempat ada Gerakan NII dan berkat kerjasama semua pihak, kini mereka semua telah melepas baiatnya dan kembali ke Ideologi Pancasila, " kata Gubernur.
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono Atmoharsono menjelaskan Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang bermakna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan jati diri dan pandangan hidup.
“Nilai-nilai itu merupakan kristalisasi dari pengalaman hidup yang menyejarah dan bersumber dari religiusitas, adat istiadat, kearifan lokal, pandangan atau filsafat pemikiran dan ideologi yang berkembang, budaya yang tumbuh dalam kehidupan bangsa, konsepsi hubungan individu dengan masyarakat yang sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia, " katanya menjelaskan.
Sementara itu, Bupati Rusma Yul Anwar mengatakan Indonesia miliki keberagaman baik sisi geografisnya, budaya, fisik serta agama, bahkan mampu bertahan menjaga persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa.
Sehingga diyakininya, tidak ada bangsa di dunia ini yang seheterogen negara kesatuan Republik Indonesia.
"Ini lah keberkahan dari nilai Pancasila sebagai dasar negara, " sebutnya. (rel)